A.
Arti
Tujuan Pembelajaran
Banyak
pengertian yang diberikan para ahli pembelajaran tentang tujuan pembelajaran
yang satu sama lain memiliki kesamaan di samping ada perbedaan sesuai dengan
sudut pandang garapannya. Misalnya :
· Robert
F. Mager (1962)
Tujuan pembelajaran
sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada
kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
· Edward
L. Dejnozka, David E. Kapel (1981) dan Kemp (1977)
Tujuan pembelajaran
adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan
yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang
diharapkan. Perilaku ini dapat berupa fakta yang konkret serta dapat dilihat
dan fakta yang tersamar.
· Fred Percival dan Henry Ellington (1984)
Tujuan pembelajaran
adalah sutau pernyataan yang jelas dan menunjukkan penampilan atau keterampilan
siswa tertentu yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar.
B.
Taksonomi
Tujuan Pembelajaran
Tujuan
pembelajaran biasanya diarahkan pada salah satu kawasan dari taksonomi. Benyamin
S. Bloom dan D. Krathwohl (1964) memilah taksonomi pembelajaran dalam tiga
kawasan, yakni :
1.
Kawasan
Kogtnitif
Kawasan
kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan
proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang
lebih tinggi yakni evaluasi. Kawasan kognitif ini terdiri atas enam tingkatan
yang secara hierarkis berurut dari yang paling rendah (pengetahuan) sampai ke
yang paling tinggi (evaluasi), yaitu :
a. Tingkat
Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan di sini
diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menghafal , mengingat kembali atau
mengulanh kembali pengetahuan yang pernah diterimanya.
b. Tingkat
Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman di sini
diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam megartikan, menafsirkan,
menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang
pengetahuan yang pernah diterimanya.
c. Tingkat
Penerapan (Application)
Penerapan di sini
diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan dalam
memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
d. Tingkat
Analisis (Analysis)
Analisis di sini
diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi,
memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen suatu fakta, konsep,
pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen
tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi.
e. Tingkat
Sintesis (Synthesis)
Sintesis di sini
diartikan sebagaikemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai
elemen dan unsur pengetahuan yang ada
sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
f. Tingkat
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi di sini diartikan sebagai kemampuan
seseorang dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan
kriteria atau pengetahuan yang dimilikinya.
2.
Kawasan
Afektif (Sikap dan Perilaku)
Kawasan afektif adalah satu domain
yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan
penyesuaian perasaan sosial. Tingkatan afektif ini ada lima, dari yang paling
sederhana ke yang kompleks adalah sebagai berikut :
a. Kemauan
Menerima
Kemauan menerima merupakan keinginan untuk
memperhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan membaca
buku, mendengar musik atau bergaul dengan orang yang mempunyai ras berbeda.
b. Kemauan
Menanggapi
Kemauan menanggapi merupakan kegiatan yang menunjuk
pada partisipasi aktiv dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas
terstruktur, menaati peraturan, mengikuti diskusi kelas, menyelesaikan tugas
atau menolong orang lain.
c. Berkeyakinan
Berkeyakinan
berkenaan dengan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada diri
individu. Seperti menunjukkan kepercayaan terhadap sesuatu, sikap ilmiah atau
kesungguhan (komitmen) untuk melekukan suatu kehidupan sosial.
d. Penerapan
Karya
Penerapan karya berkenaan dengan penerimaan terhadap
berbagai sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu sistem nilai
yang lebih tinggi. Seperti menyadari pentingnya keselarasan antara hak dan
tanggung jawab, bertanggung jawab terhadap hal yang dilakukan, memahami dan
menerima kelebihan serta kekurangan diri sendiri, atau menyadari peranan
perencanaan dalam memecahkan suatu prmasalahan,
e. Ketekunan
dan Ketelitian
Ini adalah tingkatan afektif yang tertinggi. Pada
taraf ini individu yang sudah memiliki sistem nilai selalu menyelaraskan
perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang dipegangnya. Seperti bersikap
objektif terhadap segala hal.
3.
Kawasan
Psikomotor
Domain psikomotor mencakup tujuan
yang berkaitan dengan keterampilan (skill)
yang bersifat manual atau motorik. Sebagaimana kedua domain yang lain, domain
ini juga mempunyai berbagai tingkatan. Urutan tingkatan dari yang paling
sederhana sampai ke yang paling kompleks (tertinggi) adalah :
a. Persepsi
Persepsi berkenaan dengan penggunaan indra dalam
melakukan kegiatan. Seperti mengenal kerusakan mesin dari suaranya yang
sumbang, atau menghubungkan suara musik dengan tarian tertentu.
b. Kesiapan
Kesiapan berkenaan dengan melakukan sesuatu kegiatan
(set). Termasuk di dalamnya mental set
(kesiapan mental), physical set
(kesiapan fisik), dan emotional set (kesiapan
emosi perasaan) untuk melakuakn suatu tindakan.
c. Mekanisme
Mekanisme berkenaan dengan penampilan respons yang
sudah dipelajari dan menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang ditampilkan
menunjukkan kepada suatu kemahiran. Seperti menulis halus, menari, atau menata
laboratorium.
d. Respon
Terbimbing
Respon terbimbing seperti meniru (imitasi) atau
mengikuti, mengulangi perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukkan oleh orang
lain, dan melakukan kegiatan coba-coba (trial
and error).
e. Kemahiran
Kemahiran adalah penampilan gerak motorik dengan
keterampilan penuh. Kemahiran yang dipertunjukkan biasanya cepat dengan hasil
yang baik, namun menggunakan sedikt tenaga. Sepereti keterampilan menyetir
kendaraan.
f. Adaptasi
Adaptasi berkenaan dengan keterampilan yang sudah
berkembang pada diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi
pada pola gerakan sesuia dengan situasi dan kondisi tertentu. Hal ini terlihat
seperti pada orang yang bermain tenis, pola-pola gerakan disesuaikan dengan
kebutuhan mematahkan permainan lawan.
g. Originasi
Originasi menunjukkan kepada penciptaan pola gerakan
baru untuk disesuaikan dengan situasi atau masalah tertentu. Biasanya hal ini
dapat dilakukan oleh orang yang sudah mempunyai keterampilan tinggi seperti
menciptakan mode pakaian, komposisi mosik, atau menciptakan tarian.
C.
Format
Untuk Menulis Tujuan Pembelajaran
Untuk
menuliskan tujuan pembelajaran, tata bahasa merupakan unsur yang perlu
diperhatikan. Sebab dari tujuan pembelajaran tersebut, dapat dilihat konsep
atau proses berpikir seseorang dalam mengungkap ide-idenya.
Sehubungan
dengan teknis penulisan tersebut, ada seorang penganjur bahwa dalam menulis
tujuan pembelajaran sebaiknya dinyatakan dengan jelas artinya tanpa diberi
penkjelasan tambahan apapun, pembaca (guru atau siswa) sudah dapat menangkap
maksudnya.
Selanjutnya,
menurut Mager, tujuan pembelajaran sebaiknya mencakup tiga elemen utama, yaitu
:
1. Menyatakan
apa yang seharusnya dapat dikerjakan siswa selama belajar dan kemampuan apa
yang sebaiknya dikuasainya pada akhir pelajaran
2. Perlu
dinyatakan kondisi dan hambatan yang ada pada saat mendemonstrasikan perilaku
tersebut
3. Perlu
ada petunjuk yang jelas tentang standar penampilan minimum yang dapat diterima.
Berdasarkan pada uraian dan elemen
tersebut, tujuan pembelajaran sebaiknya dinyatakan dalam bentuk ABCD format, artinya :
A
= Audience (petatar, siswa,
mahasiswa, murid, dan sasaran didik lainnya)
B
= Behavior (perilaku yang dapat
diamati sebagai hasil belajar)
C
= Condition (persyaratan yang perlu
dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai)
D
= Degree (tingkat penampilan yang
dapat diterima)
Selanjutnya dalam menuangkan behavior
yang akan diukur, perlu dihindari kata-kata kerja yang tidak operasional. Berikut
ini contoh kata kerja operasional dan kata kerja yang bukan operasional sebagai
berikut :
· Kata kerja yang operasional
1. Menjumlahkan; 6. Mendaftar;
2. Memecahkan; 7. Menggambar;
3. Menulis; 8. Mengenali;
4. Menyatakan; 9. Tersenyum;
5. Menilai; 10. Mendorong;
· Kata kerja non operasional
1. Mengetahui; 6. Percaya;
2. Megerti; 7. Memperdalam;
3. Mengerti
Sekali; 8. Menikmati;
4. Menghargai; 9. Memerangi;
5. Sangat
Menghargai; 10. Memahami;
Penuangan kata kerja yang opersional dan
nonopersional ini sangat berpengaruh pada proses penilaian guru. Dalam hal ini
jika kata operasional yang dirumuskan, maka dapat memudahkan guru untuk
mengukur kegiatan siswa serta mempermudah penyusunan tes. Sementara kalau kata
kerja yang nonopersional, sangat banyak menyulitkan guru dalam membuat tes
untuk mengukur keberhasilan tujuan, megingat kata kerja nonopersional sifatnya
luas cakupannya dan tidak jelas.
Berikut ini kan dipaparkan kata-kata
kerja opersional dari ketiga domain kognitif, afektif dan psikomotor.
1.
Kata
Kerja Operasional untuk Kawasan Kognitif
|
Tingkat Pengetahuan
|
Tingkat Pemahaman
|
Tingkat Penerapan
|
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
|
menyusun/menata
mendefenisikan
menyalin
menunjuk
mendaftar
menghafalkan
menyebutkan
mengurutkan
mengenal
menghubungkan
mengingat kembali
mereproduksi
|
mengklasifikasikan
menggambarkan
mendiskusikan
menjelaskan
mengungkapkan
mendefenisikan
menunjukkan
mengalokasikan
melaporkan
mengakui
menjatuhkan
mengkaji ulang
memilih
menyatakan
menerjemahkan
|
menerapkan
memilih
mendemonstrasikan
mendramatisir
mengerjakan
membuat ilusi
menginterpretasikan
mengoperasikan
melatih
menyusun jadwal
membuat sketsa
memecahkan
mengakui
|
|
Tingkat Analisis
|
Tingkat Sintesis
|
Tingkat Evaluasi
|
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
o
p
|
mengenali
mengira-ngira
menghitung
mengkategorikan
membandingkan
melawankan
mengkritik
membuat diagram
membedakan
memperlakukan
menguji
mencoba
menginventaris
menanyakan
mengetes
membuat lain
|
Mengatur
merangkum
mengumpulkan
mengatur komposisi
membangun
menciptakan
merancang
merumuskan
mengatur
mengorganisasi
merencanakan
menyiapkan
mengusulkan
menyusun
menulis
|
menduga-duga
berargumentasi
mengoreksi
melampirkan memilih
membandingkan
mempertahankan
mengestimasi
memutuskan
mengira-ngira
menganggap
memberi nilai
memilih
mendukung
menilai
mengevaluasi
|
2.
Kata
Kerja Operasional untuk Kawasan Afektif
|
Tingkat Menerima
|
Tingkat Respons
|
Tingkat Menilai
|
Mengorganisasi
|
Tingkat
karakteristik
|
a
b
c
d
|
menerima
menantang/tantangan
mendengar
|
mempertahankan
memperdebatkan
bergabung
|
memutuskan
menawarkan
memuji
berpendapat
|
merumuskan
membagi
mendukung
mengklasifikasikan
|
mengunjungi
sukarela
konstan
|
3.
Kata
Kerja Operasional untuk Kawasan Psikomotor
|
Gerakan Seluruh Badan
|
Gerakan yang Terkoordinasi
|
Komunikasi Nonverbal
|
Kebolehan
dalam Bicara
|
a
b
c
d
e
f
|
senam
(pagi)
menggiring
bola
bertanding
latihan
berenang
bersepeda
|
mengetik
menjahit
mencukur
mengelas
mengecat
melukis
|
Isyarat (tangan,mulut,mata)
pantomim
morse
|
pidato
berargumentasi
mengajar/menatar
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahhkann ....